MENGELOLA LINI PRODUK
DAN MEREK
Produk adalah segala sesuatu yang dapat
ditawarkan ke suatu pasar untuk memenuhi keinginan atau kebutuhan.
Produk-produk yang
dapat dipasarkan meliputi barang fisik, jasa, pengalaman, peristiwa, orang,
tempat, property, organisasi dan gagasan.
A. PRODUK DAN BAURAN
PRODUK
- Level Produk
Dalam merencanakan
tawaran pasar, pemasar perlu berpikir melalui lima level produk. Tiap level
menambahkan lebih banyak nilai pelanggan dan kelimanya membentuk hierarki nilai
pelanggan.
Lima level produk
- Manfaat inti (core benefit), yaitu jasa atau manfaat dasar yang sesungguhnya dibeli oleh pelanggan.
- Produk dasar (basic product)
- Produk yang diharapkan (expected product), serangkaian atribut dan kondisi yang biasanya diharapkan oleh para pembeli ketika membeli produk itu.
- Produk yang ditingkatkan (augmented product) yang melampau harapan pelanggan.
- Produk potensial (potential product) yang mencakup semua peningkatan dan transformasi yang pada akhirnya akan dialami produk tersebut di masa depan.
- Hierarki Produk
Tiap produk
berkaitan dengan produk-produk lain tertentu. Hierarki produk terentang mulai
dari kebutuhan dasar sampai produk-produk khusus yang memuaskan kebutuhan
khusus.
Tujuh level
hierarki produk :
- Rumpun kebutuhan (need family) : kebutuhan inti yang mendasari keberadaan suatu kelompok produk
- Rumpun produk (product family) : semua kelas produk yang dapat memenuhi semua kebutuhan inti dengan efektifitas yang memadai.
- Kelas produk (product class) : sekelompok produk dalam rumpun produk yang diakui mempunyai persamaan fungsional
- Lini produk (product line) : sekelompok produk dalam suatu kelas produk yang berkaitan erat karena produk-produk itu melaksanakan fungsi yang serupa, dijual pada kelompok pelanggan yang sama, dipasarkan melalui saluran distribusi yang sama, atau berada dalam rentang harga tertentu.
- Jenis produk (product type) : sekelompok produk dalam lini produk yang sama-sama memiliki sejumlah kemungkinan bentuk produk.
- Merek (brand) : nama yang diasosiasikan dengan satu atau beberapa produk dalam lini produk, yang digunakan untuk mengidentifikasi sumber atau karakter produk tersebut.
- Unit produk(item, juga disebut stockkeeping unit atau product variant) : satu unit tersendiri dalam suatu merek atau lini produk yang dapat dibedakan menurut ukuran, harga, penampilan, atau atribut lain.
Ada dua istilah
lain yang sering digunakan berkenaan dengan hierarki produk.
1.
Sistem produk (product system) adalah sekelompok produk
yang berbeda tetapi saling berhubungan yang berfungsi dengan cara saling
melengkapi. Misalnya, Nikon Company menjual kamera beserta satu set lensa,
filter dan pilihan lain yang membentuk suatu sistem produk.
2.
Bauran produk (product mix atau product assortment) merupakan rangkaian dari seluruh produk dan
varian produk yang ditawarkan satu penjual tertentu kepada para pembeli.
- Klasifikasi Produk
Pemasar biasanya
mengklasifikasikan produk berdasarkan karakteristik produk : daya tahan,
keberwujudan, dan penggunaan (konsumen atau industri). Tiap jenis produk memiliki
strategi bauran pemasaran yang sesuai.
a.
Klasifikasi Daya
Tahan dan Keberwujudan
Produk dapat
diklasifikasikan ke dalam tiga kelompok menurut daya tahan dan wujudnya :
1.
Barang yang tidak
tahan lama (nondurable goods) :
adalah barang berwujud yang biasanya dikonsumsi dalam satu atau beberapa kali
penggunaan.
2.
Barang tahan lama
(durable goods) : adalah barang
berwujud yang biasanya dapat digunakan berkali-kali.
3.
Jasa (service) : jasa bersifat tidak berwujud,
tidak dapat dipisahkan, dan mudah habis.
b.
Klasifikasi Barang
Konsumen
Banyaknya jenis
barang yang dibeli konsumen dapat diklasifikasikan berdasarkan kebiasaan
berbelanja konsumen, yaitu :
1)
Barang kenyamanan
(convenience) : adalah barang-barang
yang biasanya sering dibeli konsumen, segera, dan dengan usaha yang minimum.
Contohnya, surat kabar, rokok, sabun dsb.
Barang convenience terbagi atas :
a)
Barang kebutuhan
sehari-hari (staples) : adalah barang
yang dibeli konsumen secara teratur. Contohnya : sikat gigi, sabun dsb
b)
Barang dadakan (impulse) : barang yang dibeli
berdasarkan keinginan seketika, tanpa perencanaan atau usaha pencarian. Contoh
: permen dsb.
c)
Barang darurat (emergency) : adalah barang yang dibeli
saat kebutuhan itu mendesak. Contoh : payung, jas hujan dsb.
2)
Barang belanjaan (shopping) : adalah barang-barang yang
karakteristiknya dibandingkan berdasarkan kesesuaian, kualitas, harga, dan gaya
dalam proses pemilihan dan pembelian. Contohnya furniture, pakaian, mobil
bekas, dsb.
Barang shopping terbagi atas :
a)
barang homogen :
memiliki mutu yang serupa tetapi mempunyai harga yang cukup berbeda sehingga
dapat dijadikan alasan perbandingan dalam berbelanja
b)
Barang heterogen :
berbeda dalam keistimewaan dan jasa produk yang mungkin lebih penting daripada
harganya.
3)
Barang khusus (specialty goods) : adalah barang-barang
dalam karakteristik unik atau identifikasi merek dimana untuk memperoleh barang
itu sekelompok pembeli yang cukup besar bersedia melakukan usaha khusus untuk
membelinya. Contoh mobil mewah, jas khusus pria dsb.
4)
Barang yang dalam kondisi
normal tidak dicari (unsought) :
adalah barang-barang yang tidak diketahui konsumen atau diketahui namun secara
normal konsumen tidak berpikir untuk membelinya. Contoh. Tanah kuburan,
asuransi jiwa, ensiklopedia dsb.
4. Klasifikasi Barang Industri
Tiga kelompok barang industri :
- Bahan baku dan suku cadang (materials & parts) : adalah barang-barang yang sepenuhnya memasuki produk yang dihasilkan. Terbagi atas dua kelas
a)
Bahan mentah :
Bahan mentah terbagi atas dua kelas utama :
1)
Produk pertanian
misalnya gandum, padi, kapas, ternak, dsb.
2)
Produk alam
misalnya ikan, kayu, minyak mentah, biji besi, dsb.
b)
Bahan baku dan
suku cadang hasil manufaktur : Dibagi atas dua kategori
1)
Bahan baku
komponen misalnya, besi, kabel, semen, dsb.
2)
Suku cadang komponen
misalnya, motor kecil, ban, cetakan, dsb.
- Barang modal (capital items) : adalah barang-barang tahan lama yang memudahkan pengembangan dan atau pengelolaan produk akhir. Terbagi atas dua kelompok :
a)
Instalasi,
Instalasi terdiri dari :
1)
Bangunan misalnya
pabrik dan kantor
2)
Peralatan misalnya
generator, bor, lift, dsb.
Instalasi merupakan pembelian yang besar. Instalasi
biasanya dibeli langsung dari produsennya.
b)
Peralatan
Meliputi peralatan dan perkakas pabrik yang dapat
dibawa-bawa misalnya perkakas pertukangan, truk pengangkut serta peralatan
kantor misalnya PC dan meja.
Peralatan memiliki umur yang lebih singkat dibandingkan
instalasi tetapi umurnya lebih panjang dibandingkan perlengkapan operasi.
- Perlengkapan dan Jasa Bisnis : adalah barang dan jasa tidak tahan lama yang membantu pengembangan dan atau pengelolaan produk akhir.
1)
Perlengkapan ada
dua jenis :
a)
Perlengkapan
operasi misalnya pelumas, batu bara, kertas tulis, pensil, dsb.
b)
Barang untuk
pemeliharaan dan perbaikan misalnya cat, paku, sapu dsb.
Perlengkapan ekuivalen dengan barang convenience dalam
bidang industri ; perlengkapan biasanya dibeli dengan usaha minimum berdasarkan
pembelian ulang langsung.
2)
Jasa bisnis
meliputi :
a)
Jasa pemeliharaan
dan perbaikan misalnya membersihkan jendela, reparasi mesin tik, dsb.
b)
Jasa konsultasi
bisnis misalnya konsultasi manajemen, hukum, iklan, dsb.
- Bauran Produk
Bauran produk (product mix, juga disebut product assortment) : adalah kumpulan
dari semua produk dan unit produk yang ditawarkan penjual tertentu kepada
pembeli. Misalnya kodak terdiri atas dua lini produk utama : produk informasi
dan produk citra. Michelin memiliki tiga lini produk : ban, jasa, dan
pemeringkat restoran.
Bauran produk
suatu perusahaan memiliki lebar, panjang, kedalaman dan konsistensi tertentu :
- Lebar bauran produk mengacu pada berapa banyak macam lini produk perusahaan itu.
- Panjang bauran produk mengacu pada jumlah unit produk dalam bauran produknya.
- Kedalaman bauran produk mengacu pada berapa banyak varian yang ditawarkan tiap produk dalam lini tersebut.
- Konsistensi bauran produk mengacu pada seberapa erat hubungan berbagai lini produk dalam hal penggunaan akhir, persyaratan produksi, saluran distribusi, atau hal lainnya.
B. KEPUTUSAN
LINI PRODUK
- Analisis Lini Produk
Manajer lini
produk harus mengetahui penjualan dan laba tiap unit produk dalam lininya untuk
menentukan unit produk mana yang akan dikembangkan, dipertahankan, dikurangi
atau dihentikan. Mereka juga perlu memahami profil pasar tiap produk.
Penjualan dan Laba
Lini Produk
Penjualan yang
sangat terpusat pada sejumlah unit kecil produk menunjukkan kerentanan lini
tersebut. Unit-unit tersebut harus diawasi dan dilindungi secara cermat.
Manajer lini produk dapat mempertimbangkan untuk melepas unit produk yang penjualan
dan labanya rendah kecuali jika unit produk itu mempunyai potensi besar untuk
tumbuh.
Profil Pasar
Manajer lini
produk juga harus menganalisis bagaimana posisi lini produknya terhadap lini
produk pesaing. Untuk itu manajer lini harus membuat peta produk yang berguna
untuk merancang strategi pemasaran lini produk. Peta itu menunjukkan unit
produk pesaing yang menyaingi produk perusahaannya. Manfaat lainnya dari peta
produk tersebut adalah dapat untuk mengidentifkasi segmen pasar. Setelah melaksanakan analisis lini produk, manejer
lini produk harus mempertimbangkan keputusan tentang panjang lini produk,
modernisasi lini, keistimewaan lini dan pemangkasan lini.
- Panjang Lini Produk
Masalah yang dihadapi manajer lini produk adalah panjang
lini produk yang optimal. Lini produk terlalu pendek jika manajer dapat
meningkatkan laba dengan menambah unti produk; lini terlalu panjang jika dapat
ditingkatkan laba dengan mengurangi unti produk.
Perusahaan yang
ingin memperoleh pangsa pasar dan pertumbuhan yang besar akan menggunakan lini
yang lebih panjang. Sedangkan perusahaan yang mementingkan laba yang tinggi
akan menggunakan lini yang lebih pendek yang terdiri atas beberapa unit produk
yang dipilih dengan cermat.
Perusahaan dapat
memperpanjang lini produknya dengan dua cara : perentangan lini (line stretching) dan pengisian lini (line filling).
1.
Perentangan Lini
Perentangan lini
terjadi jika perusahaan memperpanjang lini produknya melalmpaui cakupan yang
sekarang. Perusahaan dapat merentang lininya ke bawah, ke atas atau kedua arah.
1)
Perentangan ke Bawah
Sebuah perusahaan
yang posisinya di pasar tengah mungkin ingin memperkenalkan lini harga yang
lebih rendah karena satu dari tiga alasan berikut :
- Melihat peluang pertumbuhan di pasar kelas bawah
- Keinginan mengikat kelas bawah agar tidak bergerak ke atas
- Menemukan bahwa pasar tengah sedang mengalami stagnasi atau kemunduran.
Tiga pilihan nama
ketika perusahaan bergerak ke bawah :
- Menggunakan nama yang sama pada semua tawarannya misal Sony
- Menggunakan nama sub merk untuk harga yang lebih rendah misal Sony Value Line
- Menggunakan nama yang berbeda untuk harga yang lebih rendah.
2)
Perentangan ke
Atas
Perusahaan bawah
mungkin ingin masuk ke pasar atas. Mereka tertarik dengan tingkat pertumbuhan
yang lebih tinggi, marjin yang lebih besar atau sekedar untuk memposisikan diri
sebagai produsen yang memproduksi lini yang lengkap. Banyak perusahaan membuat
produk dengan nama yang benar-benar baru misal Toyota mengeluarkan Lexus dsb.
3)
Perentangan Dua
Arah
Perusahaan
menengah mungkin akan memutuskan merentangkan lininya kedua arah untuk meraih
kepemimpinan dalam lini produk tertentu.
2.
Pengisian Lini
Lini produk dapat
diperpanjang dengan menambah lebih banyak unti produk dalam rentang lini yang
sekarang. Beberapa motif pengisian lini : memperoleh tambahan laba; berusaha
memuaskan penyalur; berusaha menggunakan kapasitas yang berlebih; berusaha
memimpin dengan lini yang penuh; mencoba mengisi relung pasar agar tidak diisi
pesaing.
Untuk hal ini
perusahaan perlu mendiferensiasikan tiap unit produk sehingga memiliki
perbedaan yang dapat diekenali. Perusahaan juga memproduksi dengan tujuan
memenuhi kebutuhan pasar bukan untuk memuasakan kebutuhan internal.
Modernisasi Lini
Modernisasi bisa
dilakukan dengan sedikit demi sedikit atau semuanya sekaligus. Modernisasi
sedikti demim sedikit butuh sedikit arus kas perusahaan. Kelemahannya adalah
memungkinakan pesaing mengetahui perubahan dan mulai merancang ulang lini
mereka.
Waktu modernisasi
juag harus memperhitugnkan saat yang tepat artinya tidak terlalu awal (sehingga
mengganggu penjualan lini produk sekarang atau tidak terlalu terlambat (setelah
pesaing membangun reputasi yang kuat atas peraltan yang lebih maju).
Menonjolkan Keistimewaan Lini (Line Featuring)
Ada perusahaan
yang mengumumkan produk dengan harga rendah utnuk menarik konsumen. Disisi lain
manajer akan menonjolkan unit produk dengan posisi yang tinggi untuk menaikan
prestise pada lini tersebut.
Pemangkasan Lini
Manajer lini
produk secara berkala harus menelaah berbagai unti produknya untuk melihat
produk yang perlu dipangkas. Lini produk itu dapat mencakup unti produk yang
tidak lagi berguna atau mengurangi laba.
C. KEPUTUSAN
MEREK
Merek adalah nama,
istilah, tanda, simbol, rancangan atau kombinasi dari semua hal tersebut, yang
dimaksudkan untuk mengidentifikasi barang atau jasa dari seorang atau
sekelompok penjual dan untuk membedakannya dari produk pesaing. Merek dapat berupa
logo, nama, merk dagang atau simbol lain.
Berdasarkan UU
merek dagang, penjual diberikan hak ekslusif untuk menggunakan merek untuk
selamanya. Merek berbeda dengan aktiva lain seperti hak paten dan hak cipta
yang mempunyai batas waktu.
Merek lebih dari
sekedar simbol. Merek
dapat memiliki enam level pengertian :
1.
Atribut : Merek
mengingatkan pada atribut-atribut tertentu, misalnya Mercedes mengingatkan kita
akan produk yang dirancang dengan baik, bergengsi tingggi.
2.
Manfaat : atribut
perlu diterjemahkan menjadi manfaat
fungsional dan emosional, misal : ”mobil ini membuat saya menjadi
penting dan dihargai”.
3.
Nilai : merek juga
menyatatakan sesutu tentang produsen, jadi mercedes berarti kinerja tinggi,
kemananan, gengsi dll.
4.
Budaya : merek
juga mewakili budaya tertentu, misalnya mercedes mewakili budaya Jerman yang efisien, bermutu tinggi dan
terorganisasi.
5.
Kepribadian :
merek mencerminkan kepribadian tertentu misal, mercedes mencerminkan
kepribadian pemimpin yang masuk akal.
6.
Pemakai : Merek
menunjukkan jenis konsumen yang membeli atau menggunakan produk tersebut.
1.
Kekuatan dan Nilai Merek (Ekuitas Merek)
Merek bervariasi
dalam hal kekuatan dan nilai yang dimilikinya di pasar. Pada satu sisi ada
merek yang tidak dikenal oleh sebagian besar pembeli di pasar. Kemudian ada merek
yang terhadapnya pembeli memiliki tingkat ;
- Kesadaran merek (brand awareness) yang tinggi
- Penerimaan merek (brand acceptability) yang tinggi
- Preferensi merek (brand preference) yang tinggi
- Kesetiaan merek (brand loyalty) yang tinggi
Aaker membedakan lima
level sikap pelanggan terhadap merek mereka, dari yang terendah hingga
tertinggi :
- Pelanggan akan mengganti merek, terutama untuk alasan harga. Tidak ada kesetiaan merek.
- Pelanggan puas. Tidak ada alasan untuk berganti merek.
- Pelanggan puas dan merasa rugi bila berganti merek
- Pelanggan menghargai merek itu dan menganggapnya sebagai teman
- Pelanggan terikat kepada merek itu.
Ekuitas merek (brand equity) sangat berkaitan dengan
seberapa banyak pelanggan suatu merek berada pada posisi 3, 4, 5.
Ekuitas merek yang
tinggi memberikan sejumlah keuntungan kompetitif :
- Perusahaan akan menikmati biaya pemasaran yang lebih kecil karena kesadaran dan kesetiaan merek konsumen yang tinggi.
- Perusahaan akan mempunyai posisi yang lebih kuat dalam negosiasi dengan distributor dan pengecer karena pelanggan mengharapkan mereka untuk menjual merek tersebut.
- Perusahaan dapat mengenakan harga yang lebih tinggi daripada pesaingnya karena merek tersebut memiliki mutu yang diyakini lebih tinggi.
- Perusahaan lebih mudah untuk meluncurkan perluasan merek karena merek tersebut memiliki kredibilitas tinggi.
- Merek itu melindungi perusahaan dari persaingan harga yang ganas.
Suatu nama merek
harus dikelola dengan cermat agar ekuitas merek tidak mengalami penyusutan.
2.
Tantangan Dalam Pemberian Merek
a.
Keputusan
Pemberian Merek
Ada dua pilihan ;
produk diberi merek atau tanpa merek. Pertama kali merek diberlakukan pada abad
pertengahan yang mengharuskan para pengrajin memberikan merek untuk melindungi
produknya dari produk yang bermutu rendah. Di dunia seni merek juga dimulai
dengan seniman menandatangani hasil karyanya.
Dalam beberapa
kasus, terjadi gerakan kembali ke ”tanpa merek”. Generik itu artinya tanpa
nama.
Mengapa para
penjual memberikan merek pada produk mereka walau hal itu membutuhkan biaya.
Merek memberikan beberapa manfaat bagi penjual :
- Merek memudahkan penjual memproses pesanan dan menelusuri masalah.
- Nama merek dan tanda merek penjualan memberikan perlindungan hukum atas ciri-ciri produk yang unik.
- Merek memberikan kesempatan kepada penjual untuk menarik pelanggan yang setia dan menguntungkan.
- Merek membantu penjual melakukan segmentasi pasar.
- Merek yang kuat membantu membangun citra perusahaan, memudahkan perusahaan meluncurkan merek-merek yang baru yang mudah diterima oleh para distributor dan pelanggan.
b.
Keputusan
Pengajuan Usulan Merek
Produsen memiliki
beberapa piliah yang berkaitan dengan pengajuan usulan merek. Produk dapat
diluncurkan sebagai merek produsen (kadang disebut merek nasional), merek
distributor (juga disebut merek pengecer, toko, atau pribadi – retailer, store,
house/private brand), atau merek lisensi. Alternatif lain bahwa para produsen
memproduksi sebagaian output dengan namanya sendiri dan sebagian lainnya dengan
label distributor.
3.
Keputusan Nama Merek
Empat strategi
dalam memilih nama merek yang akan digunakan :
- Nama merek individual : keuntungannya utamanya adalah bahwa reputasi perusahaan tidak terikat erat dengan produk itu.
- Nama kelompok digunakan untuk semua produk : biaya pengembangan lebih sedikit karena tidak dibutuhkan riset ”nama” atau pengeluaran iklan yang besar untuk menciptakan pengakuan nama merek.
- Nama kelompok yang berbeda-beda untuk semua produk : jika perusahaan memproduksi produk-produk yang agak berbeda, tidak dianjurkan untuk menggunakan nama kelompok keseluruhan untuk semua produk.
- Nama dagang perusahaan dikombinasikan dengan nama produk individual. Misalnya Kellogg’s Rice Krispies, dsb.
Jika suatu
perusahaan sudah menentukanstrategi mereknya, ia akan menghadapi tugas untuk memilih
merek tertentu```
Mutu yang
diinginkan dari suatu merek di antaranya :
- Harus menyatakan sesuatu tentang manfaat produk, misalnya : Beautyrest, Crafts-man, dsb.
- Harus menyatakan mutu produk seperti tindakan atau warna, misalnya : Sunkist, Blue Bird, dsb.
- Harus mudah diucapkan, dikenal, dan diingat : nama yang pendek akan lebih baik, misalnya : Tik Tak, Sugus, dsb.
- Harus berbeda, misalnya : Mustang, Kodak, Nikon, dsb.
- Tidak boleh memiliki makna yang buruk di negara dan bahasa lain, misalnya : Nova yang dalam bahasa Spanyol artinya ”tidak berjalan lancar”.
4.
Keputusan Strategi
Merek
Perusahaan
memiliki lima pilihan strategi merek :
- Perluasan lini (merek yang ada diperluas ke ukuran, rasa baru, dll. dalam kategori produk yang telah ada).
- Perluasan merek (merek diperluas ke kategori produk baru).
- Multi-merek (merek baru diperkenalkan dalam kategori produk yang sama)
- Merek baru (merek baru untuk kategori produk baru)
- Merek bersama (merek yang menyandang dua nama merek terkenal atau lebih)
5.
Keputusan Penentuan
Ulang Posisi Merek
Sebaik apapun
suatu merek diposisikan dalam pasar, perusahaan mungkin harus menentukan
kembali posisinya nanti bila menghadapai pesaing baru atau bila terjadi
perubahan preferensi pelanggan.
D. PENGEMASAN
DAN PELABELAN
- Pengemasan
Pengemasan (packaging)mencakup semua kegiatan
merancang dan memproduksi wadah atau
pembungkus suatu produk.
Wadah atau
pembungkus itu disebut kemasan. Kemasan mungkin terdiri atas tiga level bahan.
Jadi, Oil of Ulay itu berada dalam botol (kemasan primer) yang dimasukkan ke
dalam kotak karton (kemasan sekunder) dalam suatu kotak kardus (kemasan
pengiriman) yang berisi enam lusin kotak Oil of Ulay.
Berbagai faktor
yang berperan dalam meningkatnya penggunaan kemasan sebagai alat pemasaran :
- Swalayan, kemasan harus menarik perhatian sehingga kemasan bisa menjadi ”iklan lima detik” disaat calon pembeli berbelanja di toko swalayan.
- Kemakmuran konsumen : meningkatnya kemakmuran konsumen berarti konsumen bersedia membayar lebih mahal untuk kenyamanan, penampilan, keandalan dan gengsi dari kemasan yang baik.
- Citra perusahaan dan merek : mungkin orang akan berbelanja produk Susu Bendera ketika ia melihat kemasan susu bendera yang terkenal itu.
- Peluang inovasi : pasta gigi dengan pompa dispenser berhasil merebut 12 pasar pangsa pasar pasta gigi karena banyak konsumen menganggapnya lebih nyaman dan rapi.
Manfaat kemasan ada lima :
a)
Untuk memenuhi kebutuhan konsumen
terutama di swalayan
b)
Untuk kemakmuran dan kesejaheraan
konsumen
c)
Untuk meningkatkan citra perusahaan
d)
Peluang inovasi (menghasilkan produk
baru)
- Pelabelan
Penjual harus
memberikan label pada produknya. Label bisa hanya berupa tempelan sederhana
pada produk atau gambar yang dirancang dengan rumit yang merupakan satu
kesatuan dengan kemasan.
Label memiliki
beberapa fungsi :
- Label mengidentifikasi produk atau merek, misalnya nama Sunkist dicap pada jeruk.
- Label menentukan kelas produk, misalnya buah peach kalengan diberi label kelas A, B, dan C.
- Label menjelaskan produk, siapa pembuatnya, dimana dibuatnya, kapan dibuat, apa isinya, bagaimana menggunakannya.
- Label mempromosikan produk melalui gambar yang menarik.